empati

Jadilah manusia yang berempati tinggi, walau sulit, tetaplah berusaha...Karena itulah hal yag membuat kita tidak akan meremehkan orang lain...

Kamis, 17 Juni 2010

Lautan itu, Menenggelamkanku

Saya sedang berada di lautan merah
ketika ternyata saya sadari, saya salah berpijak

Saya sedang berada di lautan hitam
ketika ternyata saya sadari, saya salah bertindak

Saya sedang berada di lautan biru
ketika ternyata saya sadari, ombak itu membuat indah, dan saya bertindak dan berucap seadanya

Bila memang sama-sama beraturan dan menginginkan hal yang sama.
mengapa tak sama menghargai?
saya kecewa
karena dianggap buruh yang harus bekerja karena kewajiban dan ternyata tanpa upah
tapi saya bersyukur karena ada hadiah dari ujian dari-Nya kelak. amiiin

saya bahagia
karena dianggap nyonya dengan sejuta keinginan dan kebutuhan padahal saya ingin tanpa pamrih
tapi saya bersyukur karena itulah yang terindah yang saya punya saat saya bergerak dan bertindak

Maaf, bila sisi kanan dan sisi kiri saya tak seimbang, karena kemampuan saya bukanlah sebuah kesempurnaan

Bila satu sisi saya total, itu karena saya ingin dan saya mau melakukannya, dan ternyata kalianpun menghargainya
walau hasilnya tak seperti yang kita harapkan, saya senang dan puas karena kalian telah menghargai saya dalam prosesnya

Bila di sisi lain saya tenang dan seakan tak perduli, itu karena saya tak punya waktu dan ternyata kalianpun hanya memanfaatkan saya di saat kesempitan yang saya punya, padahal kurasa tak efektif sebenarnya
Kalau memang itu maumu, akan kuikuti, tapi lihat nanti, saya tak mau bergabung bila ada lagi. terima kasih

Rabbi, bukan aku tak bermaksud tak ikhlas menjalaninya, tapi aku rasa, ini tak sesuai dengan yang semestinya.

Semoga aku jadi jembatan bantuanmu yang terbuat dari besi kokoh dan dirawat di atas sebuah sungai besar, bukan hanya sebuah kayu kotor yang tipis yang dimanfaatkan sementara di atas sungai kecil dan tenang lalu dibuang setelah itu.