empati

Jadilah manusia yang berempati tinggi, walau sulit, tetaplah berusaha...Karena itulah hal yag membuat kita tidak akan meremehkan orang lain...

Kamis, 11 Juni 2009

Selasa, 09 Juni 2009

KEHIDUPAN


Dunia ini
kehidupan ini
kehidupan yang dahulu
kehidupan yang sekarang
kehidupan yang akan datang
aku ingin merubahnya dengan lebih baik
percuma kalau tiap berdoa ingin selalu maju jadi lebih baik dari dulu dan sekarang, tapi nyatanya masih sama saja seperti dulu...belum maju....belum ada perubahan yang terasa berarti...
Memang, kalau dilihat-lihat lagi, ada banyak hikmah baik dalam setiap langkah yang dijalani, ada perubahan yang terjadi, ada kemajuan yang terasa,,,,
Tapi, aku perubahan itu belum benar-benar terasa,,,

KALO IMPIAN BELUM TERCAPAI !!!




kalo dipikir-pikir dan diingat-ingat lagi, kayanya kehidupan aku ini banyak diisi sama orang dari masa lalu (maksudnya, orang lain selain keluargaku). Orang-orang yang dulu pernah mengisi dan memberikan dampak buat kehidupanku, sekarang ada lagi.
bahkan ketika aku sudah tidak menempati tempat yang seperti biasanya, ada aja!!!
hoaahhmmm...ada sedikit kebosanan waktu ketemu sama orang-orang itu. tapi ya 'shock' juga,,,,
Kok bisa ya????

pengen sih, aku nemuin 'orang baru'. tapi tiap nampak di pelupuk mata, pas berkedip sejenak, orang itu udah menghilang lagi. atau bahkan, aku yang terpaksa pergi meninggalkannya.....

kehidupan...kehidupan....

AKU HARUS LEBIH TEGAR MENGHADAPINYA......

Minggu, 07 Juni 2009

Plan Plan Plan!!!!

  1. Menyelesaikan proposal skripsi tugas bahasa Indonesia - akhir November 2008.ok!
  2. Menyelesaikan 5 cerpen untuk dikirim ke media cetak (kawanku, gadis, annida, muslimah, dan bobo) - Desember 2008
  3. Menyelesaikan novel perdana - Februari 2009
  4. Jadi penulis buku best seller - April 2009
  5. Sudah bisa memenuhi kebutuhan hidup dengan uang hasil menulisdan bisa mengirim uang untuk orang tua - 2010
  6. Punya pekerjaan tetap di HRD Telkom atau Sekolah Internasional di Bintaro - Desember 2011
  7. Lulus S1 psikologi, jadi wisudawati - april 2012
  8. Menikah dengan jodoh terbaik menurut pandangan Allah swt dan bisa membawa pada kebaikan dunia akhirat - Januari 2013
  9. Sudah punya rumah dan mobil sendiri dan juga sudah mempunyai anak - Januari 2013
  10. Lulus S2 profesi, psikologi industri dan organisasi atau psikologi perkembangan, di Universitas Indonesia - april 2014
  11. Naik haji bersama suami, orang tua, dan adik-adik - 2015/2016
  12. Mendirikan sekolah gratis dari playgroup sampai SMA - 2020
Dari semua rencana yang aku tulis, belum juga terlaksana. moga aja aku bisa memperbaikinya nanti...tanpa harus ada yang terlewat.....
Bismillahirrohmaanirrohiiim.....

Plan buat Masa Depan

Aku bertekad untuk jadi psikolog terkenal

Yang bisa berguna buat semua orang, yang punya nama baik di mata semua orang

Yang bisa membuat orangtuaku tidak menyesal ataupun kecewa karena ditipkan anak sepertiku

Yang bisa membuat orang tuaku merasa berhasil mendidikku untuk menjadi manusia yang di ridhai Allah dalam setiap langkah hidup yang kujalani

Yang bisa membuat perubahan baik untuk semua orang

Yang bisa membuat manusia bisa mengendalikan emosinya, merubah kepribadiannya menjadi baik, bisa mengoptimalkan potensinya, bisa berguna dan bisa memiliki akhlak yang baik.

Aku bertekad untuk jadi penulis best seller international

Yang bisa memberi inspirasi untuk manusia di dunia

Yang bisa memberi cahaya hidup dan motivasi untuk kehidupan mereka

Yang bisa menjadi panutan yang baik agar tak ada lagi hal-hal buruk di dunia

Aku bertekad untuk jadi istri, ibu, anak, sepupu, cucu, nenek, teman, saudara yang baik

Yang bisa menjaga keluargaku dari hal-hal buruk

Yang bisa membuat aku dan keluargaku dilimpahkan rahmat, ridha, maghfirah, berkah, rizki, kasih, dan sayang Allah SWT dan curahan kasih sayang dan syafaat dari Rasulullah SAW di dunia dan di akhirat

Yang bisa membuat aku dan keluargaku memasuki surga Allah di akhirat nanti

Aku bertekad untuk mewujudkan semua mimpi-mimpiku itu!!!

Amiin….Ya Rabbal Alamiiinn….

Sabtu, 06 Juni 2009

Sepi, Bisnis, Musholla dan Planning


Udah 3 hari ngerasain hari tanpa kuliah. Bosan. Padahal biasanya pas kuliah, pengennya libuuuuuurrr aja. Ternyata setelah 3 hari ini aku baru sadar kalau libur itu lebih membosankan. Alasannya…..

Tau kenapa? Karena aku belum bikin planning apapun!!

Tau liburnya aja baru2 ini. Dari rabu sampe rabu lagi ga ada kegiatan yang urgent selain hari minggu, acara PAS. Hari minggu inilah yang menahanku harus berada di Bandung selama seminggu. Wadduuuuhhh….. -_-" Liburnya bolong2 gini repot ya…..


Hari rabu kemarin, aku Cuma ikut rapat acara jurusan sebentar, bikin planning buat rundown acara. Selesai rapat, harusnya sih presentasi kepribadian, membahas teori Sullivan. Tapi karena besok mau ada UM, ruangan banyak yang dipakai buat UM, maka presentasipun ditiadakan. Langsung deh, temen2 satu kelompok pada teriak histeris karena kita ga jadi presentasi. Padahal laptop sama LCD udah siap. Naq2 juga udah pada dateng. Akhirnya kita Cuma ngisi absen, trus melenggang keluar kelas dengan lemas. Duh, aku udah ga bisa bilang apa2 lagi. Pasrah dan sabar aja deh……


Biz itu aku nongkrong di depan DT sama temen2 sambil makan es krim plus roti (mantap!). Ngobrol2 seru ngomongin hal2 yang menyenangkan. Waktu ashar pun tiba, kita semua misah, balik ke habitat masing2. Berautis ria di kamar kosan masing2. Malamnya, aku jalan2 keliling cilimus-negla-sersan bajuri. Tadinya sih ke negla niatnya Cuma mau ngenet sambil nyari buat tugas. Tapi temen kostan punya amanah, menjemput temannya yang mau nginep di kamarnya sama kosan temennya di negla atas, karena mereka mau ikut UM besok paginya. Akhirnya, pulang dari warnet, aku sama temen kosanku ke negla & sersan bajuri. Waktu isya pun tiba, akhirnya kita selesai nganterin 2 orang teman ke negla atas. Tinggal menuntun 2 orang lagi ke kosan kami. Sampai dikosan, baru deh menjalankan rutinitas, nonton TV, makan malem, ngobrol sambil nonton "Masihkah Kau Mencintaiku" bareng temen kostan. Rame euy! Inilah salah satu acara rutin yang selalu ditonton setiap minggunya. Lumayan, liat pengalaman orang-orang buat jadi pelajaran hidup nantinya kalo udah berumah tangga. (kapan ya?hehehehe….)


Karena semalam kita nonton sampe jam 12, alhasil paginya kita bangun kesiangan. Baru bangun jam setengah enam. Padahal subuh udah mulai dari sejam yang lalu. Subrang deh! (subuh beurang…)

Hari Kamis dimulai. Karena masih ngantuk, jam 7 aku tidur lagi. Kunci pintu, matiin lampu, matiin TV, trus ngeringkuk di bawah hamparan selimut tebal. Hmm…….nyamannya….


Jam 8 aku bangun lagi, mandi, siap2, nyetrika, beresin kamar, trus pergi deh keluar kosan. Aku udah janjian sama temen mau ketemuan di depan BPU. Kita mau liat2 kosan buat referensi pindah bulan agustus nanti. Tapi Cuma buat temen aja, coz aku udah dapet. Hehe…


Jam 10, aku harus nemuin temen di BNI karena kita udah janjian mau jalan2 hari ini. Sedangkan aku belum sarapan, trus sekarang masih ngider di gerlong. Lapar euy….Setelah beli makanan+minuman buat sarapan, langsung menuju BNI. Capek banget….udah mah jauh, nanjak pula. Mantap bener….sambil jalan, kaki udah rada gemeteran, trus aku juga ngebayangin muka sendiri yang kayanya udah pucat. Keringat bercucuran, perut keroncongan, kepala rada puyeng. Lapar bo!!!


Sampe di BNI, ngarenghap heula. Minum seteguk air putih yang ditawarkan teman, berteduh sejenak melepas penatnya panas sinar matahari. Setelah badan mulai terasa segar lagi, perjalanan pun dilanjutkan. Kami langsung jalan menuju tempat angkot ngetem. Sampai di dalam angkot, langsung buka makanan yang tadi aku simpen di tas. Yup! Sarapan hari kamis tempatnya di angkot…..elit banget dah!haha


Angkot mulai jalan, sepanjang perjalanan ketawa-ketiwi tiada henti. Ngomongin cowok inceran masing2 sambil menampakkan mimik muka yang lucu2, sementara aku tetep anteng menikmati sarapan. Akhirnya kita udah sampe di tempat tujuan. GRAMEDIA. Nah, ini nih tempat favoritku! Tempat di mana bisa liat banyak inspirasi, barang2 lucu penunjang refreshing, liat2 harga buku buat dipertimbangkan apakah akan dijadikan target untuk dibeli…

Muter-muter sambil lirik-lirik judul2 buku, liat2 harga, baca2 sinopsis di bagian belakang buku, mikir2 mau beli atau ga, milih2 buku mana yang bakalan dibeli. Wah, pokoknya pusing deh! Tapi asyik! Hehe…


Akhirnya buku yang mau dibeli temanku sudah ditemukan dan aku beli buku "Young On Top" karya Billy Boen. Buku ini udah lama banget pengen aku beli sejak nonton Kick Andy. Buku inspiratif untuk menumbuhkan daya juang agar menjadi orang sukses di masa depan. Walau sebenarnya ini buku emang pantes banget buat pebisnis, sedangkan aku ga terlalu berjiwa bisnis, tapi bukunya asyik dibaca. Ya, siapa tau aja aku tau2 menemukan jiwa bisnis yang tersembunyi dalam diri. Hehehe…


Sebenernya sih pengen masuk dunia bisnis, dulu juga sempet pengen masuk jurusan manajemen&bisnis. Tapi aku lebih memilih jurusan yang udah lama banget aku cita2kan. Lagipula aku ga terlalu suka kalau aku berbisnis sedangkan masih banyak orang yang tertindas karena adanya bisnis yang aku jalani. Banyak real estate, mall besar, dan gedung2 bertingkat yang dibangun di tempat di mana orang2 miskin bertempat tinggal ataupun menggantungkan hidupnya di situ. Udah sering aku liat sawah-sawah, pasar tradisional, & perumahan kumuh yang harus digusur karena akan ada pembangunan gedung untuk memperlancar bisnis. Makin banyak aja gembel yah….Ya, kalaupun nantinya aku akan berbisnis, pengennya bikin bisnis yang bisa membantu banyak orang tanpa harus merugikan siapapun. Zalim hukumnya kalau ada orang yang tak bersalah lalu menderita karena kita. Naudzubillaahimindzalik…

Semoga aja sehabis aku baca buku ini bisa dapet inspirasi buat bikin sesuatu yang bisa bikin aku sukses esok hari. Bikin bisnis jenis baru yang ada di bidang sosial. Amiiinnn……


Dari Gramedia, perut mulai keroncongan lagi. Aku dan temen2 meluncur ke mall depan Gramedia. Kita menuju foodcourt BIP. Tengok kanan kiri mencari kios makanan yang kira2 menggiurkan. Setelah melalui pertimbangan panjang, mata akhirnya tertuju ke Klenger Burger. Pilih2 menu, mata tertuju pada chili dog (=cabe anjing. Artinya bikin kening berkerut aja ya.hehe...). Inilah fast food pertama yang aku makan bulan ini. Hmm…..ga lagi deh nanti2 mah...


Habis makan, keliling2 BIP tanpa tujuan. Liat2 sambil ngiler tapi uang tak berpihak. Barang2 yang diincer mahal2 y…..

Dari BIP, kita berencana menuju Dago Plaza. Tapi ga naik angkot lagi, kita mau ngegembel, jalan kaki santai, sambil foto2 pas ada pemandangan bagus. Hmm……inilah ngegembel jilid 2 dalam agendaku selama di Bandung. Setengah perjalanan menuju Dago Plaza, angin bertiup lebih kencang, daun2 berguguran, titik2 air sedikit demi sedikit mulai turun. Perjalanan dipercepat! Hujan Ooyy…!


Karena hujan mulai semakin besar, berteduhlah kita di KFC, 3 orang temanku beli es krim, kita duduk di

teras KFC sambil membicarakan rencana selanjutnya mau kemana setelah hujan berhenti. Hujan mulai reda, perjalanan dilanjutkan ke Dago Plaza. Dengan tujuan, mencari mushola…..

Aneh ya, ke mall nyari musholla. Habis mau gimana lagi, di Dago Plaza ga ada tempat yang asyik buat refreshing. Sepi banget. Naik turun lift sambil mencari informasi di mana Lift berada. Setelah rada 'lieur' karena naik turun lift ga jelas, akhirnya ketemu deh mushollanya. Kita semua melenggang lemas karena mulai capek. Ngantuk juga euy…..mushollanya ada di basement 1. ya, udah ga aneh sih kalo musholla adanya di basement. Karena emang udah aturan mall kali ya…yang sering aku alamin, tiap ke mall, musholla selalu di basement. Musholla, tempat kita mengingat dan menyembah Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT, selalu ada di lantai dasar di sebuah mall yang bertingkat. Fenomena yang terasa menyedihkan karena kita menempatkan rumah Allah di bagian bawah….Panas pula…


Sholat selesai, naik lagi deh ke lantai dasar buat keluar Mall. Karena hari sudah sore, kita memutuskan untuk pulang aja deh….jalan kaki bareng2 sampe depan BIP, trus naik angkot kalapa-ledeng.

Di angkot, obrolan yang mengundang tawa belum selesai. Sepanjang perjalanan ada aja kata-kata dan mimik muka yang lucu untuk ditertawakan. Sampe2 penumpang lain juga ada yang ikut senyum2 sendiri. Hihihihi….

Sampe dikosn, sepi lagi deh. Habis maghrib, aku dan temanku menuju warnet. Niatnya sih nyari tugas, tapi niat lain juga tetep ada, yaitu facebook-an, bersilaturahmi dengan teman lama sambil otak-atik blog. Jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam. Sudah waktunya pulang.

"Ga bae anak cewe keluyuran malem2, apalagi malem jumat biz ngaji,"


Kembali lagi ke kostan, berpisah lagi dengan teman, maka bungkamlah lagi mulutku ini…seperti hari2 biasanya, rutinitas malam dijalani lagi. Makan malam, sholat isya, nonton TV, baca buku, dengerin musik, trus tidur deh….


Hari Jum'at pun tiba. Tadinya, aku punya rencana mau ngenet sambil update antivirus. Menghilangkan kebosanan karena kesendirian. Tapi karena hari sepertinya akan hujan, maka rencana pun dibatalkan….

Paginya nyuci, nyetrika, beresin kamar, baca buku, nonton TV, makan siang…….bosen euy….

Sampai akhirnya siang mulai mendung, angkat cucian yang masih basah deh. Sebelum hujan turun, aku ngeluyur dulu keluar kostan, nyari cemilan yang berserat dan menyegarkan!

Balik lagi ke kamar, otak-atik komputer sambil dengerin musik. Ga lama kemudian, setelah ashar, ketiduran deh sampe maghrib….duuhh, ga terlalu bermanfaat nih!


Karena saking sakawnya bersosialisasi, langsung deh beli pulsa di temen kostan. Sekalian, bersosialisasi sama yang jual pulsa. Pulsa udah masuk, tapi obrolan belum selesai. Ada curhatnya juga malah. Cerita2 tentang rencana pindah kostan yang membingungkan, temen2 satu kostan, sampe pengalaman mistis yang bikin merinding. Hiiiiiyyyy….ga lagi deh!


Malam makin larut, saatnya kembali ke kamar masing2….sendiri lagi deh,,,,

Sampe kamar, perut udah laper banget…habis isya, langsung makan deh. Makan malam yang nikmat!

Ternyata kebosanan belum beres juga, otak-atik internet di hp belum juga memuaskan kebutuhan.

Langsung deh telp ke rumah. Melepas kangen sama orang tua dan adik2 tercinta…..

Waahhh, , , Alhamdulillah…..


Kebosanan dan beban pikiran telah terobati setelah curhat2 sama papa dan mama….

Setengah jam berlalu, obrolan sudah selesai, end call deh…..

Yup! Setelah selesai ngobrol di telepon, aku mulai sadar dengan liburku lagi….

Masih ada 4 hari yang belum direncanakan untuk apa..

Mulailah buat rencana…………………………………………………………………………………………………………………….

Senin, 01 Juni 2009

"................."

Sahabat tempat kita akan selalu meminta bantuannya baik suka maupun duka. Tempat ladang amal bagi kita untuk selalu menolongnya kala senang maupun susah. Tempat kita selalu berbagi tangis dan tawa. Tempat kita bersedekah dengan sebuah senyum manis penuh kehangatan. Tempat kita berbagi cerita maupun ilmu pengetahuan. Tempat kita berbagi pengalaman maupun pelajaran hidup. Jadikanlah dia seperti sebongkah emas yang berharga mahal agar kau bisa menghargainya bukan membuangnya atau menjualnya seperti barang yang tak berguna bagimu. Sahabat,dia bukan berada di bawah telapak kakiku tapi ada di dalam hati dan di ujung atas kepalaku.”


Tak Ada Akhir untuk Cinta. Karena itu, jangan pernah berhenti mencintai

Allah Swt dan Rasul-Nya, Karena Allah Swt dan Rasul-Nya

tidak akan pernah berhenti mencintai kita.


Dimana khayalan beradu sepi

Tanda diri hanya seorang

Di mana mimpi beradu nyata

Tanda impian hanya bayang

Bergelintir dan tergelincir

Ada waktu yang berputar

Haru biru melayang

Duka luka terlepas lagi

Merekat erat kenangan lama

Membuai diri semakin berharap

Menjadikan hati tertusuk kecewa

Gulungan ombak dan awan

Tak pernah serupa

Rasa ini dan yang kau rasa

Apakah serupa ?

PLAYBOY

Playboy. Banyak sekali orang yang menjumpai masalah playboy ini. Tak jarang juga ada yang menjadi korban maupun pelakunya. Kadang juga, kata itu sering disalahkan oleh beberapa orang yang kurang mengerti, kurang menerima, maupun berbeda persepsi tentang pengertian 'playboy' ini. Sampai-sampai seseorang yang menurutku itu tidak termasuk playboy, tetap dimasukkan dalam golongan 'cowok playboy'.


Seorang teman pernah menceritakan tentang keadaan dirinya saat itu. Menyukai beberapa orang perempuan dan semuanya memiliki 'inner beauty' masing-masing yang membuat ia tertarik pada perempuan-perempuan itu. Bahkan ia juga mendekati semua perempuan itu untuk mengetahui usaha mana yang akan berhasil diraihnya. Sampai pada usaha ini saja, sudah banyak sekali yang bilang kalau dia itu playboy. Padahal mereka tahu, kalau laki-laki ini sudah jadian dengan seseorang yang menjadi prioritas hatinya, ia tak akan mendekati perempuan lainnya lagi. Bahkan bagiku, ia termasuk cowok yang setia menjaga apa yang telah ia raih. Tapi predikat playboy ini tidak pernah lepas darinya. Lho…????ternyata permanen ya…..


Seorang teman lain juga bercerita tentang keadaannya. Ia juga menyukai beberapa perempuan dan hanya berusaha dengan hati dan pikirannya, tanpa melakukan pendekatan yang berarti dan hanya memperhatikan perempuan itu. Dengan hati dan pikirannya itu pulalah ia mengurutkan nama-nama perempuan tersebut dalam hatinya. Menyusun prioritas perempuan mana yang akan dia usahakan untuk meraihnya. Sampai usaha ini, teman-temannya menyebutnya playboy. Lho…??? Emang dia habis ngapain?


Yang kutahu dan kupahami tentang masalah ini adalah sesuatu hal yang berhubungan dengan perselingkuhan dan keisengan belaka. Seorang laki-laki yang telah menyatakan rasa cintanya pada perempuan yang disukainya tapi juga memiliki kekasih lain, kan namanya selingkuh tuh! Playboy? Ya iyalah! Dia kan sudah mempermainkan perasaan beberapa perempuan yang telah ia nyatakan sebagai milikinya.

Tapi, kalo laki-laki itu belum menyatakan perasaan cintanya pada 'seorang ' perempuan, sedangkan dalam keadaan dan tempat - yang berbeda ataupun sama- ia juga merasakan hal yang sama pada perempuan lain, apakah bisa disebut playboy? Bagiku sih bukan.


Kalau misalnya laki-laki ini belum menyatakan perasaannya tapi ia memperlakukan beberapa perempuan dengan baik bahkan kadang terasa berlebihan (walau kadang itu bagian dari pedekate atau memang sebenarnya itu memang kepribadiannya, yang memiliki sfat yang supel) hingga menimbulkan perasaan 'ge-er' perempuan tersebut, apa laki-laki itu patut disebut playboy? Bagiku, yang seperti ini juga bukan.

Bagaimana bisa disebut playboy kalau ia saja belum menyatakan perasaannya pada siapapun. Sedangkan pada saat itu mungkin saja ia masih bingung di antara beberapa perempuan yang disukainya ia belum bisa menentukan prioritas ternyaman dalam hatinya. Mungkin saja kan kalau ternyata perempuan itulah yang menyukai laki-laki itu, sampai akhirnya dia yang 'ge-er' sendiri.


So, bagaimana kita bisa men-judge seseorang itu playboy atau tidak, ya lihat saja kelakuannya setelah ia telah memiliki pasangan yang sudah diikrarkan bersama (secara resmi ataupun tidak resmi). Apakah ia masih berani 'bermain' dengan perempuan lain? Atau malah secara backstreet maupun terang-terangan sudah mempunyai pasangan di lain tempat dan telah berikrar lagi?


Jadi, janganlah dengan mudah kita mengatakan seseorang itu playboy kalau kita saja tidak mengetahui pasti kepribadian orang tersebut. Karena setiap orang pasti memiliki hati, pengalaman, kesempatan, dan cara pengambilan keputusan yang berbeda dalam kehidupannya masing-masing….


Tapi, tak lepas juga, masalah ini ternyata dialami oleh kaum hawa. Bahkan kadang kejadiannya hampir sama dengan dua cerita di atas. Bagi para korban, pelaku, maupun yang memberikan julukan bagi pelaku dan sudah secara jelas sudah pernah mengalami hal ini tentu dapat lebih memahami bagaimana hal ini dapat terjadi.

Jadi, jangan hiraukan perkataan orang lain yang menjuluki anda playboy maupun playgirl sedangkan anda tidak seperti pengertian yang sebenarnya. Tapi jangan sampai anda salah memilih, karena ketika kita memilih orang yang salah, akan membuka peluang anda untuk berselingkuh dan iseng (untuk memenuhi kebutuhan 'perasaan' anda) sedangkan anda tidak bisa dengan mudah memutuskan hubungan dengan orang yang telah lebih dulu terikat dengan anda. Jangan sampai anda terjerumus karen atelah salah memilih dan JANGAN MAIN-MAIN DENGAN API!!!! KARENA AKAN MENIMBULKAN ASAP YANG DAPAT MERUGIKAN….


Karena….

."Zina memusnahkan nikmatnya cinta dan keindahan manusia"

"Perempuan itu dikawini karena empat perkara, yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecatikannya, dan karena agamanya. Pilihlah berdasarkan agamanya agar dirimu selamat." (H.R. Bukhari dan Muslim)


"Carilah wanita yang pandai menjaga diri, penyejuk hati, setia, dan bunda penuh kasih bagi anak-anak, bersanding pria jujur dan memelihara kehormatan diri"



NB : Terima kasih untuk teman-teman yang telah memberi inspirasi dan pembuka pikiran diri. Perlu diingat bahwa ini hanyalah persepsi yang ada dalam pikiran sendiri. Bagi yang tidak menyetujuinya, mohon dimaklumi karena setiap orang pasti memiliki persepsi yang berbeda dalam segala hal.

KARMA

Banyak orang mendefinisikan karma sebagai balasan setimpal yang diterimanya akibat perbuatannya sendiri. Percaya atau tidak, tergantung pada siapa yang bisa benar-benar memahami hakikat pasti dari pengertian karma tersebut. Yang pasti, siapa yang berbuat dialah yang harus menanggung akibatnya..


Ngomong-ngomong masalah karma, dulu aku pernah mengalami hal yang menarik terkait masalah ini. Sebenarnya entah karma atau bukan. Tapi yang pasti, kehendak Allah-lah yang berjalan.


Dulu pernah ada seseorang yang 'suka' padaku. Hal itu kuketahui sejak teman dekatnya memberitahukan hal itu padaku. Tapi sejak hal itu kuketahui, perjalanan hidupku tidak berjalan mulus begitu saja. Banyak hal yang menyenangkan juga mengecewakan yang kudapat. Bahkan bagiku, saat itu aku seperti melalui konflik yang cukup rumit karena bercampur dengan masalah pertemanan.


Ya, itulah masa-masa ujian berat yang harus kulalui. Berusaha sebisa mungkin agar tak ada satu orangpun yang tersakiti, tersinggung, maupun dikecewakan karena sikapku. Karena saat itu, aku sadar, tak mudah untuk merasakan hal yang sama juga seperti yang sudah 'ia' rasakan terhadapku. Tak semudah membalikkan telapak tangan yang sehat, tapi semua itu butuh proses yang rumit. Bahkan banyak hal yang membingungkan dan adanya 'orang-orang' penghalang yang menyulitkan bagiku. Orang-orang penghalang itu sebenarnya adalah orang-orang yang mungkin lebih layak dariku. Karena saat itu, mereka sudah terlebih dahulu merasakan 'hal' yang sama seperti yang 'cowok' itu rasakan. Tapi aku bukanlah Tuhan yang bisa menentukan segalanya. Allah swt telah berkehendak dengan segala Maha Kuasa-Nya. Akulah yang harus menghadapi 'cowok' ini. Tapi dia bukanlah orang yang mudah jujur padaku begitu saja. Ia lebih sering berkata jujur pada teman-temannya. Sedangkan aku, aku banyak dibohongi olehnya karena ada 'sesuatu' hal yang mungkin sulit dia ungkapkan. Padahal saat itu aku sedang berusaha untuk tidak mengecewakannya. Aku berusaha untuk menerima dan mencoba untuk memiliki juga 'rasa' itu. Aku juga berusaha untuk selalu percaya padanya.


Tapi apa daya, ternyata ia tidak memberikan feedback yang sesuai harapanku. Aku tahu, tanpa sengaja, tanpa bermaksud untuk menyakitiku, dia berbuat 'sesuatu' yang ternyata adalah bohong. Alasannya, adalah untuk menutupi 'sesuatu' yang ada di dalam hatinya dan agar tidak secara 'gamblang' tergambarkan perasaan sebenarnya padaku.


Akibatnya? Karena aku terlalu percaya pada ucapannya dan tidak terlalu memperdulikan perkataan orang lain yang sebenarnya mereka mengatakan yang sejujurnya padaku, dia justru malah berbalik marah padaku. Bertindak seolah-olah akulah yang telah mengecewakannya. Setelah melalui beberapa kejadian yang berbuntut masalah juga akhirnya kami menjadi musuh. Masuk 'kubu' yang berbeda dan berselisih antar kubu.

Bahkan, kalimat terakhir yang amat sangat mengecewakanku adalah,"emangnya gue mau 'jadi' sama dia? Dianya aja tuh yang kayak gitu. Gue tu pengen kayak abang gue dulu sampe sukse s baru ngurusin masalah kayak gitu,"


Nah lho??!! Seenaknya saja dia berkata seperti itu pada temanku yang saat itu menanyakan bagaimana hubungan kami saat ini. Padahal, yang kutahu saat itu adalah, aku bukanlah siapapun dalam kehidupannya. Mungkin aku juga hanya sebagai seorang 'teman' saja. Toh yang mengutarakan perasaan lebih dulu kan dia. Mengapa aku yang harus disalahkan??


Setelah itu kami saling jauh. Tak ada satupun momen yang bisa menjadikan aku berbaikan lagi dengannya. Bahkan saat itu sudah tak jelas sama sekali. Walaupun gosip tetap bertebaran sampai angkatan di atasku maupun angkatan di bawahku. Gosip bermunculan tanpa henti dan terus menyebar secara sembunyi-sembunyi padahal kami sendiri sudah tidak saling berkomunikasi. Semua hilang begitu saja. Semua berjalan tanpa harus di usahakan lagi oleh siapapun. Masalah itu menguap begitu saja beserta sakit hati yang sulit untuk disembuhkan. Dan semua yang telah terjadi saat itu sangat mempengaruhi kehidupanku sampai sekarang ini. Karena beberapa temanku masih saja membahas masalah ini sampai sekarang dan masih ada saja orang yang tidak terlalu kukenal tapi mereka tahu bagaimana kejadiannya saat itu.


Tiga tahun berlalu sejak ia mengakui 'rasa itu' dan memberitahukan pada teman-temannya. Tiga tahun berlalu setelah banyak kejadian-kejadian membingungkan tentang dirinya. Tiga tahun berlalu bersama cerita-cerita yang tak jelas tentang dirinya. Semua berjalan secara sendiri-sendiri…

Setelah tiga tahu itu pulalah yang membuat aku harus tidak akan bertemu lagi dengannya. Saat itu, sakit hati itupun belum sembuh, walau sedikit demi sedikit aku sudah melupakan 'rasa' yang pernah sesaat hinggap dan kemudian menguap karena kuhilangkan semua harapan itu.


Beberapa bulan sebelum aku tak lagi bertemu dengannya, aku bercerita pada guruku. Kuceritakan beberapa hal yang kualami dari awal sampai akhir. Sesaat kemudian, guruku mengatakan 'sesuatu' yang membuatku merasakan 'sesuatu' di hatiku.


"karena dia pernah berkata begitu sama kamu, suatu saat dia bakalan jadian sama seorang cewek, dan suatu saat cewek itu bakalan mutusin dia dan saat itulah dia dikalahkan telak oleh seorang cowok yang menyukai cewek itu,"


Bisa dibayangkan bagaimana rasanya mendengar hal itu setelah kita disakiti oleh orang itu?

Mmmmm...sampai saat ini aku masih tak berani untuk mengungkapkan bagaimana rasanya setelah mendengar hal itu. Mungkin orang lain juga bisa merasakan hal yang sama….


Kembali lagi ke masalah karma, percaya atau tidak, apa yang pernah dikatakan oleh guruku saat itu benar-benar terjadi padanya. Walaupun bukan aku sebagi perantara untuk membalas perbuatannya padaku, Allah tetap menunjukkan sedikit cerita tentang kejadian itu padaku. Aku memang tidak tahu persis bagaimana kejadiannya. Aku juga tidak tahu persis apakah benar 'dia' dikalahkan telak oleh 'cowok' itu. Tapi aku tahu siapa 'cewek' dan 'cowok' yang telah mengalahkannya dengan telak itu. Dan aku tahu beberapa hal yang terjadi sebelum hal itu dapat terjadi. Inikah karma itu? Benarkah runtutan kejadiannya persis seperti apa yang pernah dikatakan guruku? Bisakah dijelaskan bagaimana rasanya setelah aku mengetahui kalau hal itu benar terjadi?


Yang pasti saat ini, aku juga masih tak tahu harus merasa dan bersikap apa setelah itu. Karena aku terus berusaha untuk tidak terlalu memusingkan hal itu dan mencoba menjalani hal baru lagi tanpa harus mengurusi masalah di masa lalu.


Wallahualam bisshawab. Hanya Allah SWT Yang Maha Berkehendak untuk membalas segala perbuatan manusia. Karena itulah, berhati-hatilah dalam berpikir dan bertindak. Karena Allah SWT Maha Tahu….

NAMA

Nama panggilan, nama lengkap, nama julukan, dan nama-nama lainnya…

Nama yang kupunya Cuma satu. Satu nama yang terdiri dari dua kata. Nama pemberian orang tuaku setelah aku lahir dan hidup di dunia ini. Nama yang memiliki banyak arti dan mengandung banyak doa dan harapan dari orang tuaku. Aku amat sangat menghargai nama pemberian orang tuaku itu.Tapi, bagaimana ketika nama itu berubah menjadi sebuah nama panggilan yang merupakan pemberian orang lain?


Ketika umur semakin bertambah, perubahan fisik dan perkembangan diri pun bertambah. Dari seorang bayi, aku tumbuh jadi seorang anak berusia 5 tahun. Saat itu salah seorang keluargaku memanggilku dengan nama julukan buatannya. Katanya, nama itu cocok dengan fisikku saat itu. Mata sipit, kulit putih, dan poni pendek di dahi, bisa ditebak apa nama julukanku?

Mulanya aku tidak bisa menerima nama julukanku itu. Walaupun sebenarnya aku tahu, nama itu tidak berarti bahwa saudaraku itu mengejekku, tapi beliau hanya memanggil dengan nama itu dalam situasi santai (sekedar iseng). Karena aku tahu, nama asli milikku adalah pemberian orang tuaku, walaupun nama itu banyak orang yang - juga memilikinya . Aku sering merajuk karena tidak bisa menerima nama julukanku itu. Terlebih lagi, nama itu sering diucapkan di depan saudaraku yang lainnya. Sampai akhirnya, orang tuaku terbiasa mendengar nama itu dan akhirnya nama julukan itupun sering juga digunakan orangtuaku saat mereka kesal atau marah (karena aku tidak menuruti orang tuaku) ataupun saat mereka hanya ingin bergurau denganku.


Semakin lama aku semakin terbiasa dengan panggilan itu..

TAPI……..dengan catatan, aku hanya mengizinkan nama itu disebut oleh kedua orang tuaku dan yang membuat nama itu, bukan orang lain!!!! Karena beberapa tahun kemudian, setelah aku duduk di bangku SD, setelah temanku mengetahui nama panggilan kecillku, mereka menggunakannya untuk mengejekku setiap harinya.

Usia semakin bertambah, saat itu aku kelas 3 SD dan usiaku sekitar 9 tahun. Nama julukanku berubah lagi. Alasannya bukan karena fisik, tapi karena seseorang memodifikasi namaku sehingga terdengar sedikit berbeda.


Jujur, nama 'itu' terdengar sangat menjengkelkan! Belum lagi, nama itu sering disebut di depan orang banyak, di depan teman-teman sekelasku. Masih terbayang sampai saat ini betapa sangat menyebalkan situasi saat itu.

Sampai-sampai, akhirnya semua teman sekelasku mengejekku dengan sebutan nama 'itu'. Hampir tiap hari aku harus mengejar mereka karena aku kesal mendengar nama itu disebut. Hampir setiap hari aku harus memukul dan mencubit mereka. Bahkan, saking kesalnya, aku juga pernah membenturkan kepala salah seorang temanku karena dia tidak pernah kapok mengejekku setiap harinya (kejam ya??). Ya, itu berlangsung hampir setiap harinya. Kalau aku tidak bisa mengejar mereka dan tidak berhasil menumpahkan kekesalanku padanya, aku langsung duduk di bangku kelas, menundukkan kepala, lalu menangis sampai puas. Parahnya lagi, tak satupun yang menghiraukanku saat itu. Karena mereka menganggap hal itu biasa.


Nama panggilan itu terus berlangsung selama kelas 3 SD, sampai pada suatu hari, 'orang' yang mempelopori nama 'itu' pun jatuh sakit. Bahkan beliau sampai tidak masuk selama 2 caturwulan (dulu belum ada sistem semester). Terakhir kudengar kabarnya, beliau pindah sekolah dan sempat mengalami sakit keras dan tidak bisa kemana-mana karena sakit keras.


Aku tidak pernah tahu apa maksud beliau memanggilku dengan nama 'itu', aku tidak pernah mengerti mengapa hanya aku yang dipanggil dengan nama 'itu'. Karena, terakhir aku melihat beliau adalah saat kelas 3 di awal caturwulan 2.


Yang pasti, nama 'itu' amat sangat menyebalkan bagiku. Nama yang membuatku merasa direndahkan oleh orang lain. Nama yang selalu membuatku sakit hati dan menangis saat aku mendengarnya. Aku tidak akan pernah terima namaku disebut dengan nama 'itu' lagi sampai kapanpun, dimanapun, bahkan oleh siapapun!!!

SMA, masa disaat aku mempunyai semakin banyak teman baru. Saat itu aku masuk kelas yang penghuninya hampir didominasi oleh siswa dari SMP lain selain dari SMP-ku dulu. Alhamdulillah aku mendapatkan banyak teman yang memiliki kepribadian yang baik. Saat itu, aku duduk di barisan kedua dari depan dan aku selalu kompak dengan teman-teman yang ada di barisan belakangku. Kami sering bersama-sama. Jajan, pulang sekolah satu angkotan kota (kebetulan kami semua satu arah), dan sering mengerjakan pekerjaan sekolah ataupun tugas kelompok bersama. Hingga akhirnya beberapa dari mereka memanggilku dengan nama panggilan yang dibuat masing-masing. Sudah tentu, aku tidak akan pernah menerima 'nama' panggilan dari mereka itu. Waktu aku tanya alasan mereka memanggilku dengan nama 'itu', jawaban mereka sama semua. Dua nama panggilan berbeda dari dua orang temanku, tapi memiliki alasan yang sama, yaitu


"Soalnya dulu aku punya temen yang namanya sama kaya' kamu, aku manggilnya pake nama itu, "


Lho….apakah itu berarti aku sama dengan 'orang' yang namanya sama denganku?

Ya, aku tahu, mereka tidak pernah bermaksud menjelek-jelekkanku dengan nama 'itu', bagiku mungkin mereka hanya ingin merasakan keakraban yang sama seperti temannya yang dulu.

Tapi bagiku, prinsip yang kupegang tetaplah sebuah prinsip yang tak mungkin aku rubah (prinsip bukanlah hal yang fleksibel. Ok!). Aku tetap menolak untuk dipanggil dengan nama 'itu'. Biarlah nama 'itu' hanya untuk orang yang dulu mereka kenal. BUKAN AKU.


Saat ini, aku sudah menginjak bangku kuliah (bukan berarti diinjak-injak ya, tetep aja bangku mah buat duduk. Hehehe…..). Ternyata nama julukan itu belum bisa berhenti. Ujian bagi prinsipku itu masih ada. Bahkan sekarang nama itu berubah lagi. Dengan huruf dan cara pengucapan yang berbeda lagi. Nama itu adalah pemberian dari salah seorang teman kuliahku. Dia teman baruku yang menurutku sangat baik padaku. Waktu kutanya alasannya mengapa ia memanggilku dengan nama panggilan itu, jawabnya, "aku udah sering begini. Kalau punya teman baru yang akrab, suka aku panggil dengan nama-nama tertentu yang aku buat sendiri,". Hmmm….untuk yang satu ini aku membutuhkan pemikiran panjang. Jujur saja, alasan yang ia utarakan cukup menyenangkan bagiku. Bahkan bukan aku saja yang diberikan nama panggilan baru, beberapa temanku yang lain juga diberikan nama panggilan yang baru.


Setelah beberapa hari aku memikirkan hal ini, akhirnya aku mulai menerima panggilan baruku itu. Tapi prinsip tetaplah prinsip. Aku menerima nama panggilan baruku ini dengan catatan kaki di bawahnya (ditulis dalam hati bukan di kaki.hehehe….), "hanya orang-orang yang kuanggap baik saja yang boleh memanggilku dengan nama itu".


Hampir di semua tempat banyak sekali orang yang menggunakan nama panggilan yang tidak sesuai dengan nama lengkapnya. Banyak nama panggilan yang sengaja dibuat-buat ataupun dimodifikasi agar terlihat lebih keren atau lebih muda diingat. Bahkan kadang, seseorang dipanggil dengan nama julukan yang sebenarnya menjatuhkan harga dirinya sebagai seorang manusia ciptaan Allah SWT. Tapi entah dengan orang lain, entah bagaimana mereka menanggapi dan merasakan nama panggilan yang mereka buat atau dibuat orang lain (bukan dari orang tua).


Yang pasti bagiku,,,,

"Nama adalah hal terpenting. Nama yang sudah susah payah dipikirkan oleh orang tuaku. Nama yang dimaksudkan untuk menjadikanku anak yang baik bagi segalanya. Nama yang mengandung doa dan harapan tinggi untukku. Nama yang amat kujunjung tinggi dan kubanggakan.


TIDAK SEORANGPUN BOLEH MERUBAH NAMAKU, BAHKAN SATU HURUFPUN TIDAK AKAN KUTERIMA. DI MANAPUN, KAPANPUN, SELAMANYA….. "